KILAS BALIK ROADMAP PENDAMPINGAN MASYARAKAT RW 11 RANCAEKEK WETAN : MEMPERLUAS FOKUS DAN MEMPERKAYA DEFINISI KELUARGA BERENCANA

Siapa di antara kita yang tidak pernah mendengar istilah Keluarga Berencana atau yang sering disingkat dengan KB ? Atau barangkali saat ini istilah tersebut malah terdengar asing ? Apapun itu, menarik untuk diketahui sebenarnya apa itu KB, cerita yang melatar belakangi dibuatnya program KB serta refleksi terhadap relevansi program ini pada konteks keluarga dan permasalahannya saat ini.

Organisasi Keluarga Berencana di Indonesia sendiri baru dirintis pada periode tahun 1950 – 1966 dengan tujuan untuk memperjuangkan terwujudnya keluarga – keluarga yang sejahtera melalui pengaturan kehamilan, pengobatan kemandulan serta konsultasi perkawinan. Di luar itu, secara global sebenarnya upaya ini sudah ada sejak awal abad 19. Di Indonesia sendiri program ini baru mulai bertumbuh selepas tahun 1966 saat masalah kependudukan menjadi fokus perhatian pemerintah. Selanjutnya pada periode 1969 – 1974 dikembangkan pendekatan kesehatan (clinical approach), pada periode 1974 – 1979 pendekatan kesehatan mulai dilengkapi dengan berbagai perkembangan sektor lain yang kemudian menjadi dasar pendekatan integratif (Beyond Family Planning), selanjutnya diikuti dengan upaya pendidikan dan pengembangan melaui pendekatan kemasyarakatan pada periode 1979 – 1984. Selepas periode tersebut, upaya pengembangan program KB lebih banyak berfokus pada pendekatan kesehatan, yang disertai dengan pendekatan kemasyarakatan; hingga pada periode pasca reformasi di mana program Keluarga Berencana nampaknya kembali untuk mencoba pendekatan integratif. Terakhir pada tahun 2015 hingga saat ini, upaya pendekatan integratif ini coba diwujudkan melalui program Kampung KB yang nampaknya mencoba menggabungkan upaya pembangunan fisik dan pembangunan masyarakat.

Melihat kembali pada berbagai kegiatan yang telah kami lakukan dalam pendampingan masyarakat RW 11 Rancaekek Wetan di mana kami juga bekerja sama dengan Kampung KB setempat, kami menemukan bahwa fokus KB harus diperluas. Dalam perjalanannya, meskipun telah direncanakan dengan pendekatan yang integratif, KB seringkali hanya dipahami pada upaya yang berfokus pada pengaturan reproduksi; padahal dalam diskusi kami dengan warga dan pengurus Kampung KB RW 11 Rancaekek Wetan ditemukan bahwa ada kebutuhan akan pendidikan secara informal dalam keluarga agar anggota keluarga, khususnya anak – anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, resilient dan tidak mudah dipengaruhi berbagai perkembangan yang negatif. Selain itu, dibutuhkan pendidikan terkait kesehatan di luar reproduksi khususnya terkait dengan makanan sehari – hari (untuk mencegah gangguan kesehatan dan pertumbuhan) serta pendidikan informal terkait capacity building serta kemampuan mengelola keuangan (agar mengurangi angka pengangguran serta tidak terjebak pada hutang dengan rentenir).Saat ini, dengan arus urbanisasi yang pesat, banyak keluarga di Indonesia yang tinggal di daerah peri-urban (antara perkotaan dan pedesaan). Peri-urban memberikan peluang yaitu secara geografis menawarkan kedekatan dengan hidup perkotaan dalam konteks lingkungan fisik dan sosial pedesaan, namun memberikan tantangan hidup yang lebih sulit akibat derasnya arus gaya hidup perkotaan yang dapat dengan mudah masuk tanpa ada filter sosial maupun hambatan jarak. Dalam pengalaman kami selama mendampingi masyarakat RW 11 Rancaekek Wetan, keluarga yang tinggal di peri-urban ternyata memiliki perbedaan karakter dengan keluarga yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan. Selain akses untuk informasi yang memadai masih kurang, jumlah anggota keluarga umumnya melebih 4 orang karena mencakup kakek, nenek, paman, bibi dan/atau anggota keluarga lain di luar keluarga inti. Agar berbagai program KB dapat tepat sasaran tentunya akan lebih baik jika pemahaman tentang keluarga dapat diperkaya dengan berbagai karakter keluarga yang ada di Indonesia dengan ragam budaya, kebiasaan dan tentunya tantangan kehidupan mereka.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *